MESIN PIPIL KACANG TANAH ATAU PERONTOK KACANG TANAH KECIL
18 Maret 2020
mesin kisar kacang tanah,
mesin pemisah kacang tanah dari tangkainya,
mesin perontok kacang tanah,
mesin pertanian,
mesin pipil kacang tanah
Edit
MESIN PERONTOK KACANG TANAH TIPE MINI DARI TANGKAINYA
Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) adalah tanaman polong-polongan atau legum anggota suku Fabaceae yang dibudidayakan, serta menjadi kacang-kacangan kedua terpenting setelah kedelai di Indonesia kacang adalah salah satu jenis tanaman polong yang banyak digemari masyarakat. Berbagai jenis kacang dapat dijumpai di dala kehidupan, namun jika masyarakat menyebut kata kacang biasanya yang mereka maksud adalah kacang tanah dengan bentuk oval
Setelah proses pemanenan kacang tanah batang kacang sekaligus kacang tanah di keringkan beberapa hari, untuk proses perontokan atau pemipilan kacang tanah dari tangkainya untuk mempercepat dan mempermudah proses tersebut diperlukan mesin pemipil kacang tanah di bandingkan secara manual, Perontokan merupakan awal penanganan pascapanen kacang tanah. Proses ini bisa mempengaruhi mutu polong seperti persentase kotoran, polong rusak,dan rendemen biji. Kehilangan hasil pada proses perontokan polong ini cukup besar, berkisar 0,5%-2% dalam bentuk tercecer dan susut mutu. Sekarang ini, sebagian besar petani masih melaksanakan perontokan polong secara manual. Kapasitas perontokan masih rendah, baru 8-10 kg/jam/orang .kami CV. KIOS MESIN menyediakan pula mesin perontok kacang tanah tipe kecil berikut Spesifikasinya :
Tipe : KM-PRK01
Dimensi : 700x450x750 mm
Material Rangka : Siku Besi
Material Perontok : Besi
Material Bodi : Besi
Material Corong : Besi
Pengerak : Dinamo 1/4 HP
Transmisi : Pulley Dan V-Belt
Kapasitas : 60-100 kg/jam
Melayani Pengiriman mesin pemisah kacang tanah dari batangnya Ke :
Banda Aceh, Langsa, Lhokseumawe, Sabang, Subulussalam, Binjai, Gunungsitoli, Medan, Padang, Sidempuan, Pematangsiantar, Sibolga, Tanjungbalai, Tebing Tinggi, Bengkulu, Jambi, Sungaipenuh, Dumai, Pekanbaru, Bukittinggi, Padang, Padang Panjang, Pariaman, Payakumbuh, Sawahlunto, Solok, Lubuklinggau, Pagar Alam, Palembang, Prabumulih, Bandar Lampung, Metro, Pangkalpinang, Batam, Tanjungpinang,Jawa ,Bandung, Banjar, Batu, Bekasi, Blitar, Bogor, Cilegon, Cimahi, Cirebon, Depok, Jakarta, Jakarta Utara, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Kediri, Madiun, Magelang, Malang, Mojokerto, Pasuruan, Pekalongan, Probolinggo, Salatiga, Semarang, Serang, Sukabumi, Surabaya, Surakarta, Tasikmalaya, Tangerang, Tangerang Selatan, Tegal, Yogyakarta,Kalimantan ,Pontianak, Singkawang, Banjarbaru, Banjarmasin, Palangka Raya, Balikpapan, Bontang, Samarinda, Tarakan,Nusa Tenggara ,Denpasar, Bima, Mataram, Kupang,Sulawesi ,Gorontalo, Makassar, Palopo, Parepare, Baubau, Kendari, Palu, Bitung, Kotamobagu, Manado, Tomohon,Maluku ,Ambon, Tual, Ternate, Tidore Kepulauan,Papua ,Jayapura, Sorong, Bangka, Belitung
Untuk Mengetahui Info Lebih Lengkap Untuk Harga Jual Mesin Pempil Kacang Tanah Dari TangkainyaTersebut Silahkan Kontak
082138161990 ( SIMPATI )
087739688150 ( XL )
PASCA PANEN KACANG TANAH
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Di Indonesia kacang tanah dikonsumsi sebagai makanan
sehari-hari dalam bentuk makanan ringan, sebagian sebagian bahan tambahan
dalam industri pangan, dan sebagian kecil lainnya diolah untuk diambil
minyaknya. Penanganan pascapanen kacang tanah meliputi panen, yang
dapat dilakukan pada tingkat kadar masih tinggi(lebih dari 28-34%) ataupun
ketika kadar air kacang tanah sudah cukup rendah (20-24%), perontokan, pengeringan,
dan pengupasan kulit.
Mirip dengan yang terjadi pada kedelai, penanganan pascapanen kacang
tanah umumnya dilakukan secara tradisional kecuali kegiatan perontokan dan
pengupasan kulit. Kacang tanah diipanen dengan cara mencabutnya dari tanah menggunakan
tangan, lalu menjemurnya di bawah sinar matahari. Polong kacang tanah kemudian
dilepaskan dari batangnya, juga menggunakan tangan, kemudian dijemur lagi
Perontokan
Perontokan merupakan awal penanganan pascapanen kacang tanah. Proses
ini dapat mem-pengaruhi mutu polong seperti persentase kotoran, polong rusak,
dan rendemen biji. Kehilangan hasil pada proses perontokan polong ini cukup
besar, berkisar 0,5-2% dalam bentuk tercecer dan susut mutu.
Pada saat ini, sebagian besar petani masih melakukan perontokan polong
secara manual. Kapasitas perontokan masih rendah,baru 8-10 kg/jam/orang.
Selain itu, cara manual ini dapat menyebabkan susut yang cukup besar, yaitu biji
tercecer 2% dan kerusakan 2%.
Penggunaan mesin perontok polong kacang tanah dapat membantu
mempercepat perontokan, karena kapasitas kerjanya lebih tinggi dibanding cara
manual. Selain itu, susut mutu lebih kecil dan polong lebih bersih
Pengeringan
Brangkasan yang belum dipipil jangan ditumpuk. Brangkasan tanaman
bisa dipotong di lapangan sehingga tinggal cabang dan polongnya saja dapat
dijemur, sedang brangkasannya dapat dikumpulkan.
Kegiatan pemipilan ini dapat pula dilakukan setelah polong kering.
Setelah panen, pengeringan harus dilakukan sesegera mungkin setelah panen. Jika
ditimbun lama menyebabkan tumpukan benih menjadi panas, respirasi benih
berlangsung cepat, sehingga vigor awal benih menjadi rendah. Pengeringan harus
dilakukan dalam keadaan cuaca sangat baik. (panas terik).
Pengeringan Manual
1. Polong dihamparkan di atas lantai jemur/terpal dengan ketebalan 2-
3 cm.
2. Dilakukan pembalikan setiap 1-2 jam.
3. Lama penjemuran 4-5 hari dengan kadar air biji sekitar 12%upayakan kadar air biji mencapai sekitar 10%.
Pengeringan melalui Pengasapan
1. Dilakukan dengan cara memberikan asap
2. Jarak jagung dengan tongkol dari sumber asap 80 cm
3. Lama pengasapan 7 hari.
4. Penurunan kadar air dari 29% menjadi 14%
Pengeringan dengan mesin
1. Menggunakan mesin pengering
2. Panas pengeringan 38Pengeringan
Brangkasan yang belum dipipil jangan ditumpuk. Brangkasan tanaman
bisa dipotong di lapangan sehingga tinggal cabang dan polongnya saja dapat
dijemur, sedang brangkasannya dapat dikumpulkan.
Kegiatan pemipilan ini dapat pula dilakukan setelah polong kering.
Setelah panen, pengeringan harus dilakukan sesegera mungkin setelah panen. Jika
ditimbun lama menyebabkan tumpukan benih menjadi panas, respirasi benih
berlangsung cepat, sehingga vigor awal benih menjadi rendah. Pengeringan harus
dilakukan dalam keadaan cuaca sangat baik. (panas terik).
Pengeringan Manual
1. Polong dihamparkan di atas lantai jemur/terpal dengan ketebalan 2-
3 cm.
2. Dilakukan pembalikan setiap 1-2 jam.
3. Lama penjemuran 4-5 hari dengan kadar air biji sekitar 12%
upayakan kadar air biji mencapai sekitar 10%.
Pengeringan melalui Pengasapan
1. Dilakukan dengan cara memberikan asap
2. Jarak jagung dengan tongkol dari sumber asap 80 cm
3. Lama pengasapan 7 hari.
4. Penurunan kadar air dari 29% menjadi 14%
Pengeringan dengan mesin
1. Menggunakan mesin pengering
2. Panas pengeringan 38-43
Penyimpanan
Benih kacang tanah seyogyanya disimpan dalam bentuk polong. Benih
yang telah terbuka dari polongnya beresiko mudah terserang hama gudang serta
lebih cepat merosot daya tumbuhnya. Benih kacang tanah polong curah dapat
disimpan dalam karung goni, drum atau silo. Jika menggunakan karung atau
drum, karung atau drum perlu disusun di atas alas kayu agar sirkulasi udara lancer
dan tidak lembab. Sementara jika menggunkan silo perlu diperhatikan kesehatan
benih dari gangguan penyakit dan hama gudang.
Penyimpanan benih yang tidak baik tidak akan dapat mempertahankan
daya tumbuh benih. Daya tumbuh benih akan terus menurun dan biasanya hanya
mampu bertahan paling lama 4 bulan.
Selain serangga yang beruapa ngengat (Lepidoptera) dan kumbang
(coleoptera), jasad pengganggu penting yang perlu diwaspadai adalah tikus.
Kerusakan benih kacang tanah dalam bentuk polong yang disebabkan oleh
serangga relative kurang berarti, mengingat serangga gudang umumnya kurang
dapat berkembangbiak bila kadar air kurang dari 10% dan kelembaban nisbi di
gudang kurang dari 40%. Selain itu, serangga gudang tidak akan ertahan hidup
pada suhu di atas 42 C yang berlamgsung lama. Beberapa hama gudang yang̊
dapat merusak biji-bijian, termasukbenih kacang tanah, yaitu larva ngengat
Corcyra cephalonica Stt. (Lepidoptera), larva ngengat Doloessa viridis Zell
(Lepidoptera), larva serangan Ephestia cautella Wlk. (Lepidoptera), dan larva
Bruchus sinensis L. (Coleoptera).
Pengendalian hama gudang dapat dilakukan secara preventif maupun
setelah terdapat gejala serangan. Pencegahan dilakukan dengan sanitasi gudang,
pemeriksaan benih yang disimpan digudang, dan perawatan gudang. Selain itu,
harus diupayakan agar kadar air benih yang akan disimpan tidak lebih dari 14%.
Pengendalian secara fisik dilakukan dengan membunuh hama, perlakuan
pengasapan, atau perlakuan suhu gudang. Pengendalian secara kimiawi dapat
dilakukan dengan menggunakan fumigant cair, antara lain metal bromide, karbon
tetraklorida, etilen dibromida, dan etilen diklorida. Aplikasi bahan kimia ini harus
dilakukan dengan menggunakan peralatan khusus dan relatif sulit karena
dimungkinkan terjadinya efek samping yang dapat menurunkan daya tumbuh
benih. Penggunaan fumigant padat yang mengandung fosfin relative lebih mudah
dan tidak menimbulkan efek samping terhadap benih.
anjuran yang tertera pada label kemasan. Sementara, hama tikus
direkomendasikan untuk dikendalikan dengan cara mekanis, pengumpanan,
maupun fumigasi. Beberapa racun untuk tikus yang telah umum dipergunakan
antara lain Fosfida Seng, Hydroxycoumarin, dan Brodifacoum.
a. Penyimpanan dalam bentuk polong kering, masukan polong kering kedalam
karung goni atau kaleng tertutup rapat lalu disimpan digudang penyimpanan
yang tempatnya kering.
b. Penyimpanan dalam bentuk biji kering.
c. Kupas polong kacang tanah kering dengan tangan atau alat pengupas kacang
tanah. Jemur biji kacang tanah hingga berkadar air 9% lalu masukan ke dalam
wadah.
Pengemasan
Pengemasan bisa dilakukan untuk produk mentah/polong mentah dalam
bungkus plastik per 10 kg. Dapat juga berupa kemasan kue atau bentuk makanan
yang sudah dimasak seperti kacang rebus, kacang goreng dan berbagai jenis kue
dari kacang tanah. Untuk pengangkutan pada prinsipnya yang pentuing kondisi
komoditi tersebut tidak rusak atau tidak berubah dari kualitas yang sudah
disiapkan.
Kacang tanah dikemas dalam karung goni atau dari bahan lain yang sesuai
kuat dan bersih dan mulutnyadijahit, berat netton setiap karung maksimum 75 kg,
dan tahan mengalami handing baik pada pemuatan maupun pembongkaran. Di
bagian luar karung (kecuali dalam bentuk curah) ditulis dengan bahan yang aman
Sumber : https://dokumen.tips/documents/panen-dan-pasca-panen-kacang-tanah-arachis-hypogaea-l.html
0 Response to "MESIN PIPIL KACANG TANAH ATAU PERONTOK KACANG TANAH KECIL"
Posting Komentar